Tiap hari kita selalu dihadapkan pada keadaan tidak semuanya menyenangkan, menentramkan.Keluarga, lingkungan kerja ,masyarakat dimana kita berinteraksi kadang memberikan tekanan pada bathin kita. Kondisi ini harus disikapi dengan tepat ,apabila kita ingin menikmati hidup yang nyaman ,keluar dari tekanan tadi.
Dalam kaitan ini ada cerita tentang seorang yang mengalami kegelisahan dalam hidupnya dan meminta nasihat pada seorang sufi yang dipanggil guru.Datanglah ia pada seorang guru."Guru , belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk tersenyum. Masalah seperti datang tak ada habis-habisnya".
Sang guru tersenyum. "Nak, ambillah segelas air dan dua genggam garam . Bawalah kemari.biar kuperbaiki suasana hatimu." Si anak muda ini mengikuti perintah sang guru dengan dengan malas-malasan ,karena apa yang diminta seperti tidak memberikan harapan.
"Coba kau ambil garam itu dan masukkan kedalam gelas yang ada air.Coba kau minum airnya sedikit ," kata sang guru..Si anak muda inipun melakukannya.Wajahnya meringis karena minum air asin. Apa hubungannya air asin dengan hasrat ingin menghilangkan masalahnya, fikirnya."Bagaimana rasanya?" tanya sang guru."Asin dan perutku jadi mual ."Sang guru tertawa terkekeh makin menambah bingung si pemuda.
"Sekarang ikut aku." Sang guru membawa pemuda tadi ke sebuah danau."Ambil garam yang tersisa dan tebarkan ke danau." Si pemuda menebarkan garam yang tersisa ke danau.tanpa bicara .Rasa asin dimulutnya belum hilang.Ingin ia meludahkan rasa asin dari mulutnya , tapi tak dilakukannya . Rasanya tidak sopan meludah dihadapan sang guru., fikirnya.
"Sekarang , coba kau minum air danau itu.." Si pemuda menangkupkan kedua tangannya , mengambil air danau dan meneguknya.Ketika air danau yang dingin dan segar melewati tenggorokannya , sang guru bertanya ."Bagaimana rasanya .?" "Segar, segar sekali." Terasakah rasa asin dari garam yang kau tebarkan tadi?". "Tidak sama sekali ." jawab si pemuda.
"Nak." kata sang guru."Segala masalah dalam hidup ini seperti segenggam air garam.Semua masalah yang kau hadapi sudah dikadar oleh Allah, sesuai kemampuan dirimu."Tapi nak.Rasa asin dari penderitaan yang kau alami itu sangat tergantung dari besarnya 'qolbu' hati yang menampungnya.Jadi supaya tidak merasa menderita , berhentilah jadi gelas (hati sempit). Jadilah qolbu seluas danau !"
Hati /qolbu yang luas bisa diartikan pemaaf, ikhlas tawaddu berfikir positif dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar